1.
Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal.
Berdasarkan kriteria ini, jelas bahwa guru yang
memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai
dengan standar yang ideal. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada figur yang
dipandang memiliki standar ideal. Yang dimaksud dengan “standar ideal” ialah
suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai
rujukan.
2.
Meningkatkan dan memelihara citra profesi
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh
besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara citra profesi
melalui perwujudan perlaku profesional. Citra profesi adalah suatu gambaran
terhadap profesi guru berdasarkan penilaian terhadap kinerjanya. Perwujudannya
dilakukan melalui berbagai cara misalnya penampilan, cara bicara, penggunaan
bahasa, postur, sikap hidup sehari-hari, hubungan antar pribadi, dsb.
3.
Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan professional yang
dapat meningkatkan dan meperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampiannya.
Berdasarkan kriteria ini para guru diharapkan
selalu berusaha mencari dan memanfaatkan kesempatan yang dapat mengembangkan
profesinya. Berbagi kesempatan yang dapat dimanfaatkan antara lain:
(a) mengikuti kegiatan ilmiah misalnya lokakarya,
seminar, symposium, dsb.,
(b) mengikuti penataran atau pendidikan lanjutan,
(c) melakukan penelitian dan pengabdian dana
masyarakat,
(d) menelaah kepustakaan, membuat karya ilmiah,
(e) memasuki organisasi profesi (misalnya PGRI).
4.
Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi
Profesionalisme ditandai kualitas derajat rasa
bangga akan profesi yang dipegangnya.
Dalam kaitan ini diharapkan agar para guru memiliki rasa bangga dan percaya
diri akan profesinya. Rasa bangga ini ditunjukkan dengan penghargaan akan
pengalamannya di masa lalu, dedikasi tinggi terhadap tugas-tugasnya sekarang,
dan keyakinan akan potensi dirinya bagi perkembangan di masa depan.